Some businesses naturally wind down, whether due to market shifts or owners pursuing new ventures. In Singapore, a strike off provides a clean and efficient way to close a company without the burden of liquidation.

The process involves removing the company from the official register, but it demands strict adherence to regulations. Utilizing secretarial services or a company secretary is key to ensuring a smooth and compliant closure.

Defining a Strike Off

A strike off occurs when the Accounting and Corporate Regulatory Authority (ACRA) removes a company from its register, dissolving its legal status. Unlike liquidation, which involves asset sales and creditor settlements under court supervision, a strike off is for inactive, debt-free companies. It’s a quicker, less costly option, but only if the company meets ACRA’s conditions.

Conditions for a Strike Off

To proceed, a company must:
- Have no outstanding liabilities (taxes, debts, or legal proceedings)
- Close all bank accounts
- Settle Central Provident Fund (CPF) contributions for employees
- Have directors confirm cessation of operations (no active income/expenses)
- Maintain up-to-date financial records and tax filings

A strike off isn’t a way to bypass responsibilities—the company must be fully resolved before applying.

The Strike Off Process

The process starts with directors deciding to dissolve the company and confirming eligibility.

An online application, including documents and declarations, is filed with ACRA. If approved, ACRA sends notices to the company’s registered office, directors, shareholders, and creditors, allowing time for objections.

If no issues arise, the company is struck off the register after about four months, ceasing to exist legally.

The Role of Secretarial Services

The process may appear manageable, but small mistakes can lead to complications. Secretarial services are invaluable in ensuring compliance with ACRA’s rules. For instance, unresolved filings or tax issues can halt the application.

These services handle document preparation, draft resolutions, and monitor deadlines, making the process easier for business owners unfamiliar with regulatory requirements.

The Company Secretary’s Responsibilities

In Singapore, every company must appoint a company secretary within six months of incorporation. This role ensures regulatory compliance, even during closure. For a strike off, the secretary:
- Confirms eligibility
- Prepares director resolutions
- Submits the application
- Serves as ACRA’s point of contact

Without expert support, owners may overlook technicalities, such as maintaining accurate statutory records, leading to delays.

Avoiding Common Pitfalls

• Applying with outstanding liabilities (e.g., unpaid taxes/fees)
• Failing to maintain a company secretary or local director
• Incomplete records (e.g., outdated director information)

Secretarial services help ensure these requirements are met, preventing unnecessary delays.

Timeline for Completion

Assuming no objections, the strike off process takes about five months (including ACRA’s notice period). Errors or missing documents can extend this timeline. Professional assistance ensures a smoother process.

Comparing Closure Methods

A strike off isn’t suitable for all companies:
- Liquidation: Required for companies with debts/assets; involves asset sales and creditor payments.
- Voluntary winding up: For larger firms; requires resolutions and court involvement.
Both are more time-consuming and costly than a strike off, which is ideal for debt-free, inactive companies.

A Real-Life Case

Consider a small tutoring service in Singapore, dormant for years after failing to grow. Maintaining it involves ongoing costs, including secretarial services and annual filings. The owners choose a strike off. Their company secretary confirms no debts or accounts remain, prepares the paperwork, and submits the application. Within months, the company is removed from the register.

This illustrates why strike off is a practical choice for small, dormant businesses when executed properly.

Why Compliance Matters

Compliance is non-negotiable, even in closure. A strike off is a legal process, and ACRA ensures all obligations are cleared to protect creditors. Coporate secretarial services provide the expertise to meet these standards, protecting directors from potential penalties.

Conclusion

Striking off a company in Singapore is a straightforward way to close an inactive business, but it demands precision. With the support of secretarial services and a company secretary, owners can navigate compliance, manage paperwork, and complete the process efficiently. For those ready to move forward, a strike off offers a clean and compliant end to their company’s journey.

Understanding Company Secretarial Services: What They Include and How They Benefit Your Business - Entrust Public Accounting

Being in business in Singapore is associated with numerous roles, including legal and regulatory requirements of which companies must comply to remain legal.

^{Entrust (Entrust Public Accounting)}

Telkom University Jakarta muncul menjadi salah satu kampus modern yang senantiasa maju di tengah pesatnya kebutuhan universitas berbasis IT dan inovasi. Berlokasi di pusat pemerintahan, Telkom University Jakarta menjadi magnet bagi para mahasiswa yang ingin meningkatkan prestasi pendidikan sekaligus mempersiapkan masa depan melalui dinamika era digital. Sebagai cabang dari Universitas Telkom yang sudah lebih dulu dikenal di Bandung, berdirinya Telkom University Jakarta kian menegaskan nama besarnya sebagai perguruan tinggi yang menitikberatkan pada teknologi, bisnis, dan ide baru.

Posisi strategis Telkom University Jakarta di sentra industri Jakarta memberi manfaat luas bagi peserta didik. Mereka tidak hanya mempelajari ilmu di kelas, tetapi juga berpeluang lebih dekat dengan dunia kerja melalui internship, riset kolaborasi, hingga jaringan dengan industri besar. Kota Jakarta sebagai kota dengan dunia digital yang maju cepat membuat pelajar lebih mudah terkoneksi dengan startup, korporasi internasional, hingga lembaga negara. Hal ini menjadikan Telkom University Jakarta bukan semata kampus, tetapi juga jalan menuju kesempatan kerja yang menjanjikan.

Prasarana yang ditawarkan kampus ini juga optimal bagi kegiatan belajar. Ruang belajar interaktif, laboratorium digital, hingga coworking space didesain untuk mendorong mahasiswa berkolaborasi dan berkarya. Tidak hanya itu, kampus ini juga mengutamakan kenyamanan dan inovasi, sehingga mahasiswa merasa betah untuk menimba ilmu maupun aktif di organisasi. Peran tenaga pendidik profesional dan praktisi industri kian meningkatkan manfaat besar, karena mahasiswa bisa memperoleh pengetahuan yang selaras dengan permintaan lapangan kerja saat ini.

Konsentrasi pendidikan di Telkom University Jakarta dirancang selaras dengan perkembangan dan tuntutan dunia kerja era mendatang. Area IT, hubungan informasi, bisnis, dan perancangan ditonjolkan sebagai prioritas. Pelajar dianjurkan untuk tidak hanya menguasai konsep, tetapi juga menghasilkan hasil konkret yang bisa memberi nilai untuk publik. Dengan kurikulum yang mudah menyesuaikan, kampus ini mempersiapkan sarjana yang siap bersaing di zaman digital.

Tidak hanya di bidang pendidikan, Telkom University Jakarta juga aktif menciptakan atmosfer perkuliahan yang hidup melalui ragam program pelajar. Himpunan mahasiswa, kelompok inovatif, hingga program sosial menjadi wadah bagi pelajar untuk mengasah keterampilan nonteknis seperti leadership, kemampuan berbicara, dan kerja sama tim. Inilah yang menjadikan sarjana Tel-U memiliki karakter tangguh, kreatif, dan mampu mengatasi isu internasional.

Telkom University Jakarta juga mengoptimalkan relasi luas yang dikuasai Perusahaan Induk Telkom. Kolaborasi dengan anekaragam perusahaan dan institusi penelitian membuka kesempatan luas bagi pelajar untuk berpartisipasi dalam proyek nyata. Kerja sama ini mencakup bidang teknologi, telekomunikasi, hingga usaha berbasis digital, sehingga mahasiswa bisa mengalami bagaimana ilmu yang diajarkan diimplementasikan dalam dunia industri.

Berdirinya Telkom University Jakarta menjadi tanggapan atas permintaan pendidikan tinggi di Jakarta yang lebih dekat dengan lapangan pekerjaan dan ekonomi. Dengan menjunjung etos inovasi, digital, dan sinergi, universitas ini tidak hanya menghasilkan alumni, tetapi juga menumbuhkan anak muda yang siap ikut serta bagi pembangunan nasional. Bagi lulusan sekolah menengah yang mencari universitas dengan fasilitas masa kini, kesempatan kerja besar, dan lingkungan inovatif, Tel-U Jakarta bisa menjadi opsi unggulan untuk masa depan.

Tel-U Jakarta eksis sebagai bagian dari universitas masa kini yang senantiasa maju di antara derasnya kebutuhan universitas berbasis IT dan kreativitas. Berada di Jakarta, Telkom University Jakarta menarik perhatian bagi para mahasiswa yang ingin mengasah kemampuan belajar sekaligus menyiapkan diri melalui persaingan ekonomi digital. Sebagai cabang dari Universitas Telkom yang sudah terlebih dahulu dikenal di Kota Bandung, eksistensi Telkom University Jakarta semakin memperkuat posisinya sebagai kampus yang berkonsentrasi pada IT, manajemen, dan inovasi.

Letak utama Telkom University Jakarta di jantung ekonomi Indonesia memberi keuntungan besar bagi peserta didik. Mereka tidak hanya mendalami ilmu di aula, tetapi juga memiliki kesempatan nyata dengan industri melalui praktek kerja, projek riset, hingga jaringan dengan korporasi ternama. Ibu kota sebagai kota dengan lingkungan digital yang tumbuh signifikan membuat mahasiswa lebih mudah terkoneksi dengan perusahaan rintisan, korporasi internasional, hingga lembaga negara. Hal ini menegaskan Telkom University Jakarta bukan semata tempat kuliah, tetapi juga pintu masuk menuju kesempatan kerja yang tak terbatas.

Sarana yang ditawarkan Tel-U Jakarta juga benar-benar menunjang kegiatan belajar. Ruang belajar interaktif, laboratorium digital, hingga coworking space disusun untuk memacu pelajar berinteraksi dan berkreasi. Tidak hanya itu, kampus ini juga memberi prioritas pada kenyamanan dan daya cipta, sehingga mahasiswa nyaman untuk menimba ilmu maupun ikut kegiatan kampus. Peran tenaga pendidik profesional dan pelaku bisnis semakin menambah manfaat besar, karena mahasiswa bisa mendapatkan wawasan yang relevan dengan kebutuhan lapangan kerja saat ini.

Jurusan di Tel-U Jakarta disusun menyesuaikan tren dan kebutuhan industri era mendatang. Bidang informatika, ilmu komunikasi, bisnis, dan perancangan ditetapkan sebagai konsentrasi inti. Pelajar dimotivasi untuk tidak hanya mengerti konsep, tetapi juga mewujudkan hasil konkret yang bisa berguna untuk masyarakat. Dengan kurikulum yang adaptif, Telkom University Jakarta mencetak alumni yang siap bersaing di era digital.

Di luar aspek akademis, Tel-U Jakarta juga giat menciptakan ekosistem kampus yang hidup melalui aneka kegiatan mahasiswa. Organisasi kampus, kelompok inovatif, hingga program sosial menjadi media bagi pelajar untuk mengembangkan keterampilan nonteknis seperti leadership, public speaking, dan teamwork. Inilah yang membuat alumni Telkom University Jakarta memiliki sifat kuat, penuh ide, dan sanggup menjawab persaingan dunia.

Universitas Telkom Jakarta juga memanfaatkan relasi luas yang dikuasai Telkom Group. Kolaborasi dengan anekaragam korporasi dan lembaga riset memberikan akses besar bagi mahasiswa untuk berpartisipasi dalam projek langsung. Sinergi ini meliputi ilmu komputer, telekomunikasi, hingga usaha berbasis digital, sehingga mahasiswa bisa langsung merasakan bagaimana teori yang didalami dipraktikkan dalam dunia industri.

Berdirinya Tel-U Jakarta merupakan jawaban atas tuntutan universitas di pusat pemerintahan yang lebih dekat dengan industri dan industri. Dengan membawa spirit inovasi, IT, dan kolaborasi, universitas ini tidak hanya melahirkan lulusan, tetapi juga menciptakan generasi muda yang siap berkontribusi bagi pembangunan nasional. Bagi lulusan sekolah menengah yang mengharapkan perguruan tinggi dengan fasilitas masa kini, prospek karier menjanjikan, dan atmosfer kreatif, Telkom University Jakarta bisa ditetapkan sebagai pilihan terbaik untuk karier ke depan.